Saat
kaki melangkah pergi menyahut seruan Ilahi,
Hati
dan Lisan kumat-kamit memohon redha Illahi,
Jemaah
Raudathul Ilmi masih terlena diulit mimpi,
Tak
kurang juga ramai yang digerakkan hati,
Istiqamah
berpagi-pagi,
membesarkan
Allah di Teratak Syurgawi.
Saat
itu,
Tergerak
hati mendongak ke langit Ilahi,
Cahaya
itu meruntun hati,
Purnama
nan Indah menjentik hati,
Terkesima
Diri lantas terbisik di hati,
"Wahai
Purnama, Wahai Purnama, Yang Indah Lagi Sempurna,
Bagaimana
nak ku luah dengan kata-kata"
Hati
terkenang akan Baginda, Indah umpama purnama.
Purnama
nan Indah penenang Jiwa.
~Ya
Rasulullah,
walau tidak pernah melihat wajahmu nan indah,
namun
Indahnya purnama menggambarkan segalnya,
Molek
pekertimu, lembut akhlakmu~
~PENENANG
JIWA~
0 tautan:
Catat Ulasan