QA. Dikuasakan oleh Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Muslimah yang solehah itu umpama ANGIN yang lalu, mereka hadir tanpa disedari, tetapi kehadiran mereka itu mendamaikan hati

 
18 September 2010

Diari : Hadiah buat 'aku'

Kita diajar untuk memberikan senyum pada orang lain. Namun, sepertinya tak banyak orang belajar tersenyum pada dirinya sendiri. Mengapa anda tak  memulainya? Ambillah cermin yang cukup besar. Bercerminlah tidak terlalu jauh atau terlalu dekat. Carilah jarak agar anda dapat melihat seluruh wajah anda dengan baik. Kemudian, tersenyumlah. Berikan senyum terbaik anda pada diri anda sendiri. Perhatikan seluruh lengkung bibir, penampakan gigi, kerut di sudut mata, garis pipi, desir rambut dekat telinga dan jangan lupa; cahaya yang terpancar dari bola mata serta air muka berseri-seri yang mengalir dari seluruh gerak senyum anda. Tersenyumlah sedemikian rupa sehingga anda bisa menerima bahwa senyum anda telah menghibur diri anda sendiri.

Ini bukan berlatih agar tampak cantik, tampan atau menarik. Sama sekali, bukan. Ini adalah bagaimana anda bisa menerima dan berdamai dengan diri anda sendiri. Bila anda tidak mampu bersahabat dengan senyum anda sendiri, bagaimana senyum anda bisa menyejukkan orang lain?

Kadang-kadang aku pun tak tahu, adakah senyuman aku menyejukkan ataupun sebaliknya. Namun aku memang suka senyum depan cermin sebab hatiku akan terhibur bila melihat 'aku' tersenyum. Walaupun tak secantik senyuman orang lain, namun inilah hadiah buat aku selagi nyawa di kandung badan. Andai aku sudah tiada nanti senyuman ini tak akan wujud lagi buat selama-lamanya..Inilah hadiah termahal buat 'aku'.
Dan cincin ini adalah hadiah buat diri sendiri. "kalau tak de orang nak beri, akan ku berikan untuk diri sendiri"
**(^______^)**
"Two shall be as one, always protects, always trusts, always love" 
(antara aku dan 'aku')

0 tautan:

Updates Melalui E-Mail